OpiniWarta

Ketua PCNU Kota Bogor, LD PCNU Kedepankan Dakwah Aswaja An-Nahdliyah

Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LD PCNU) Kota Bogor kembali menyelenggarakan Mudzakarah & Lailatul Ijtima’ bulanan di Mushola Raudhatul Jannah, komplek Bumi Menteng Asri, Menteng, Bogor Barat Kota Bogor (02/12) Jum’at malam.

Ir H Edi Nurokhman selaku Ketua PCNU Kota Bogor berharap masjid pemerintahan menggunakan Da’i Nahdlatul Ulama.

“Betapa sejuknya jika masjid-masjid di lingkungan Pemerintahan Kota Bogor menggunakan juru dakwah dari NU yang terhimpun dalam wadah Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU),” Tutur yang pernah menjadi Ketua Tanfidziyah MWCNU Bogbar.

Lebih Lanjut Ketua PCNU Kota Bogor menyampaikan alasannya kenapa harus menggunakan juru dakwah LDNU karena selain tingkat keilmuan yang memadai, juga dijamin terbebas dari paham radikalisme, berdakwah dengan manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah An-Nahdliyah yang rahmatn lil alamin.

“Para muballig NU jelas sudah khatam dengan hubbul wathon (Nasionalisme). Tidak boleh terjadi, DKM Masjid milik pemerintah tapi mengundang penceramah yang mengajak memusuhi pemerintah,” Tutupnya.

Mudzakarah kali ini disampaikan oleh Ustadz Muhammad Hudori selaku Keynote Speaker tentang Hadits pertama dalam kajian kitab Al-Arbain al-Nawawiyah tentang niat.

“Makna dari kata niat itu sendiri. Karena banyak orang saat ini menyatakan bahwa dirinya sudah berniat, padahal belum sama sekali. Justru yang mereka lakukan hanyalah keinginan, bahkan hanya berangan-angan saja,” Tutur Ustadz yang bergelar Lc

Niat menjadi hal yang penting bagi setiap amalan, perbuatan, tindakan sehingga perlu mendapat perhatian.

“Niat itu merupakan suatu maksud seseorang yang diiringi dengan perbuatan, selama tidak diiringi dengan tindakannya. Maka hal tersebut hanya akan dianggap keinginan saja,” Jelas Wakil Sekretaris LD-PCNU Kota Bogor

Sebelum menutup kajian Mudzakarah senada dengan itu Ustadz H Moh Romli menyatakan bahwa Islam pun memberikan kelonggaran jikalau ada beberapa orang yang menginginkan tujuan lebih dari satu dengan satu perbuatannya.

“Bahwa kita selaku umat Islam memiliki keuntungan yang lebih soal niat, karena Islam memperbolehkan tasyrikun niyah (menggabungkan beberapa niat) dalam satu perbuatan. Maka seperti mudzakarah ini, kita boleh berniat untuk mengaji, silaturahmi, dan sekaligus mendapatkan santapan kebuli. Dan hal itu dibenarkan dalam Islam,” Ucapnya.

Pada saat yang sama Ustadz Cecep Jamaludin selaku Ketua LD-PCNU Kota Bogor, menegaskan agar semua pengurus LD-PCNU wajib ikut berkontribusi dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh LD-PCNU seperti Mudzakaroh dan Lailatul Ijtima’ malam ini sebagai bentuk loyalitas kita terhadap LD-PCNU dan berusaha terus untuk bisa menjalin kerjasama di masjid-masjid sekota bogor dengan cara silaturrahim ke pengurus DKM masjid karena faktanya masih banyak masjid-masjid kota bogor yang memerlukan para dai atau ustadz dari NU.

Kegiatan ini diawali dengan ritual rutinan para nahdliyin seperti tawasulan dan tahlilan. Mudzakarah dan Lailatul Ijtima’ LD PCNU Kota Bogor yang menjadi agenda rutin setiap bulan yang dihadiri oleh Pengurus Harian Ust. Cecep Jamaludin, Ustadz Luqmanul Hakim, Ustadz Muhammad Hudori, dan lainnya seperti Ustadz Fathul Wahab, Ustadz Juanda, Ustadz Ahmad Syafiq, Ustadz Syamsul Bahri, Ustadz Budi Maulana, Ustadz M. Soleh Dahlan, Ustadz Moch. Teguh Jaya Permana, Ustadz Karim.

Pewarta : Abdul Mun’im Hasan

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button