Sukabumi, 26 Oktober 2023
Pondok Pesantren Assobariyyah Kota Sukabumi pimpinan KH Ahmad Nawawi Sadili yang juga Katib Syuriyah PCNU Kota Sukabumi mengadakan kegiatan “Ta’dzim Maulid Nabi Muhammad SAW serta Ijazah Dalailul Khairat, Hizib Hirzul Jausyan dan Istighosah Annadlyah” yang dihadiri oleh guru Abuya KH Abdullah Kafabihi Mahrus dari Pondok Pesantren Lirboyo diselenggarakan di Pondok Pesantren Assobariyyah Kota Sukabumi, kegiatan ini bagian dari rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional yang diselenggarakan oleh PCNU Kota Sukabumi, 26 Oktober 2023.
Katib Syuriyah PCNU Kota Sukabumi yang juga pimpinan Pondok Pesantren Assobariyyah KH Ahmad Nawawi Sadili dalam sambutannya menyampaikan bahwa, saya tahun 1982 masuk Pondok Pesantren Lirboyo, istri saya (Umi) juga dari Lirboyo, anak saya juga 4 mondok di Ponpes Lirboyo, yang mengajar di Pesantren Assobariyah juga alumni Pondok Pesantren Lirboyo dan semuanya tergabung dalam pengurus Nahdlatul Ulama Kota Sukabumi. Saya mohon dengan hormat Guru kami Abuya KH Abdullah Kafabihi Mahrus dapat meng ijazahkan Dalailul Khairat kepada kami. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada bapak ibu yang telah memondokan anak anaknya di Pesantren Assobariyah, santri disini adalah santri Lirboyo yang dititipkan di Pondok Pesantren Assobariyah, maka amanah ini harus kita jaga.
Kepala Kementerian Agama Kota Sukabumi KH. Samsul Puad dalam sambutannya menyampaikan bahwa hari ini kita kumpul dengan para ulama, para guru guru kita, dari unsur Pemerintah, Dandim 0607 Sukabumi, Kapolres Sukabumi Kota , mudah mudahan kebersamaan ini menjadi keberkahan. Saya sampaikan pesan guru saya ketika saya mondok di Pondok Pesantren Lirboyo agar supaya mengamalkan ilmu selama 5 tahun akan mendapatkan keberkahan, kemudian saya mengajar setelah 5 tahun saya diterima menjadi PNS padahal tidak direncanakan, itulah salah satu keberkahan saya dari guru guru saya di Lirboyo. Saya sampaikan ini kepada para santri karena masih dalam rangka Hari Santri Nasional dan ini sebagai motivasi untuk para santri Asobariyyah, santri harus berjihad untuk menjayakan negeri kita.
Abuya KH Abdullah Kafabihi Mahrus menyampaikan bahwa ulama ulama dahulu Al Qur’an yang dibaca juga Dalailul Khairat, di Pondok Pesantren Lirboyo juga sama, Pondok Pesantren Tebuireng KH Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama membaca Al Qur’an dan juga membaca Dalailul Khairat, yang diantara faedahnya adalah banyak rizkinya, do’anya diijabah oleh Allah SWT, Indonesia aman diantaranya banyak shalawat sehingga pertolongan Allah SWT diturunkan untuk Indonesia. Sedangkan Hizib Hirzul Jausyan adalah diantaranya untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT dan diselamatkan oleh Allah SWT.
Kita memperingati Maulid adalah bukti kita bersyukur kepada Allah SWT atas lahirnya Nabi Muhammad SAW, kita mensikapi atas kelahiran Rosullilah SAW, Takdzim Maulid diisi dengan pengajian pengajian dan harta yang diinfakan untuk kegiatan Maulid akan di balas oleh Allah SWT, apapun yang dikeluarkan oleh kita tidak akan sebanding dengan kelahiran Nabi Besar nabi Muhammad SAW, demikian disampaikan Abuya KH Abdulloh Kafibihi Mahrus.
Bagi kalangan santri dan para pengamal tarekat, wirid Dalailul Khairat adalah wirid yang sangat tenar. Wirid ini biasanya diberikan melalui proses ijazah, yakni tradisi pemberian ajaran atau amalan secara turun-temurun dengan rantai sanad yang jelas. Guru yang melakukan ijazah disebut mujiz. Saat pengijazahan dilaksanakan biasanya disertakan silsilah sanad wirid Dalailul Khairat secara berurutan yang terhubung pada penyusun wirid ini, Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Jazuli.
Wirid ini berisi kumpulan shalawat yang ditujukan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Cara membacanya bervariasi. Namun umumnya orang-orang membaca sesuai dengan pembagian harian yang disebut hizb. Dimulai dari bacaan hari Senin hingga Senin kedua dan diakhiri doa saat khatam. Namun, ada pula yang langsung mengkhatamkan keseluruhan Dalailul Khairat setiap harinya, bahkan sebagian ulama ada yang mengkhatamkan setiap selesai shalat fardhu, sehingga setiap hari dikhatamkan sebanyak lima kali.
Mauidah Hasanah dilanjutkan oleh Habib Muhammad Bin Salim Al Attas menyampaikan tentang mengingatkan bahwa Nabi Besar Muhammad SAW merupakan contoh bagi kita semua, karena dalam diri Rosullulah SAW terdapat contoh tauladan yang baik.
Sedangkan pembacaan do’a dipimpin oleh Rois Syuriyah PCNU Kota Sukabumi KH Abdullah Fauzi.
Hadir dalam kegiatan “Ta’dzim Maulid Nabi Muhammad SAW serta Ijazah Dalailul Khairat, Hizib Hirzul Jausyan dan Istighosah Annadlyah” diantaranya adalah Rois Syuriyah PCNU Kota Sukabumi KH Abdullah Fauzi, Kapolres Sukabumi Kota, Dandim 0607 Sukabumi, Kepala Kementerian Agama Kota Sukabumi, unsur pemerintah, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Sukabumi KH Anas Syakirullah, Pengurus Cabang NU Kota Sukabumi, Muslimat, Fatayat, Para orang tua santri, para alumni Ponpes Assobariyah, santri serta warga masyarakat Kota Sukabumi.
Yuli Noviawan, LTN NU Kota Sukabumi