Sukabumi 12 September 2024
Pers Liris PCNU Kota Sukabumi Terkait MLB NU
Kami keluarga besar PCNU Kota Sukabumi mengecam terhadap adanya MLB NU yang diselenggarakan oleh pihak yang mengatasnamakan Gerakan Presidium Muktamar Luar Biasa (MLB) PBNU di salah satu hotel wilayah Cirebon, kegiatan tersebut dapat memecah belah kesatuan dan persatuan warga Nahdliyin baik struktural maupun kultural.
PCNU Kota Sukabumi yang diwakili oleh KH Anas Syakirullah selaku Ketua Tanfidziyah menilai, gerakan yang dilakukan oleh Presidium MLB ini jauh dari sikap terpuji baik secara politik maupun etika berorganisasi. Menurutnya sikap yang dilakukan oleh beberapa pihak tersebut malah cenderung membangun narasi perpecahan di dalam tubuh NU baik secara struktural maupun kultural, dan ini sangat bertentangan dengan AD/ART NU.
Apalagi kegiatan tersebut sampai mengatasnamakan pihak pihak terkait, baik PCNU maupun para tokoh pesantren NU baik tokoh sepuh maupun muda.
Dengan demikian pihak pihak yang mengklaim telah restu atas terselenggaranya hal tersebut, bisa dipastikan hoaks atau bohong. “Memang tertetera di dalam AD/ART, MLB hanya dilakukan ketika situasi darurat, dan selama NU berdiri gerakan MLB hanya ada pada saat kepemimpinan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan itupun dilakukan oleh orang orang diluar NU.
Sebelumnya, sejumlah presidium penyelamat organisasi dan MLB NU, menggelar Konsolidasi Nasional di salah satu hotel di Cirebon, Jawa Barat, pada 8 – 9 September 2024. Dalam konsolidasi ini, Presidium meminta kepada Kemenkumham, untuk membekukan SK pencatatan dan pengesahan AD ART dan kepengurusan PBNU, karena PBNU dianggap telah melakukan pelanggaran berat.
Atas nama PCNU Kota Sukabumi meminta hal tersebut untuk dihentikan dan ditertibkan. apalagi jika ada pihak di luar NU yang berusaha untuk menunggangi kegiatan tersebut dan melakukan intervensi pengakuan sepihak mengatasnamakan presidium MLB dengan menyebut sejumlah NU Struktural dan Wilayah, Cabang dan struktur lainnya yang setuju dengan MLB karena itu sudah merupakan kategori Subversi dan membahayakan.
KH Anas Syakirullah, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Sukabumi
