Kebon Kawung : Pusat Keilmuan Kota Sukabumi Di Zamannya
Sukabumi, 10 Pebruari 2024
Ternyata masih banyak sejarah keilmuan di Kota Sukabumi yang belum di gali, seperti pondok pesantren Kebon Kawung ini.
Poto Madrasah Ibtidaiyah Dan Pesantren Kebon Kawung
Tak berlebihan rasanya pondok pesantren Kebon Kawung menjadi pusat keilmuan di zamannya, karena cikal bakal pondok pesantren dan kiai di Sukabumi kebanyakan mempunyai jaringan intelektual dengan pesantren Kobon Kawung, seperti ; KH Mahmud bin Romli Pesantren Pabuaran Wetan, KH Bakri Pesantren Cikaret, KH Sulaiman bin Asy’ari Balandong, KH Abdullah bin Sayuti Cikujang dan lain-lain.
Cikal bakal Pesantren Kebon Kawung ini di awali oleh KH Nurjahid, dengan membangun surau untuk pengajian.
Hingga saat ini estafet kepemimpinan pesantren Kebon Kawung sudah memasuki generasi ke tujuh.
(berikut susunannya)
KH Nurjahid > KH Idhar > KH Soleh > KH Ibrohim > KH Fakhrurrozi(w.1965) > KH Encep Yusuf(1946-2019) > putra-purta KH Encep.
Keterangan: Sampul Depan Kitab Risālah Hadīst al-Isrā’
Kemudian di akhir abad-19, tepatnya tahun 1898 berdirilah pondok pesantren untuk menampung para santri (kobong). Namun, tidak ada kepastian, siapakah tokoh yang pertama kali mendirikan pondok pesantren di Kebon Kawung ini.
Seperti kebanyakan para ulama lain, para Kiai Kebon Kawung juga memiliki beberapa karya ilmiyyah. Kebetulan pertengahan bulan Rajab kemarin, saya menemukan karya kedua dari KH Ibrohim yang berjudul Risālah Hadīst al-Isrā’ fī Bayān Ahwāl an-Nabī SAW.
Kitab ini berisi Nadzom atau Syi’iran bahasa Arab yang membahas tentang Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, untuk memudahkan pembaca, nadzom tersebut beliau terjemahkan kedalam bahasa Sunda.
Kitab Risālah Hadīst al-Isrā’ ini selesai ditulis pada tahun 1929 M, bertepatan tanggal 13 Dzulhijjah 1347 M, dan dicetak oleh percetakan Sayyid Yahya bin Usman Tanah Abang, dengan jumlah 16 halaman.
Enden Ahmad Muhibuddin, LTN PCNU Kota Sukabumi