NUPediaWarta

Kitab Majmū’ al-Ahādist al-Muta’alliqōt fī Akhir Az-Zamān Karya KH Mahmud Bin H Romli

Majmū’ al-Ahādist
kitab ini berjudul Majmū’ al-Ahādist al-Muta’alliqōt fī Akhir Az-Zamān karya KH Mahmud bin H Romli.

KH Mahmud adalah pengasuh pondok pesantren Sirajul Huda yang berlokasi di kampung Pabuaran Wetan, beliau lahir tahun 1912. Dalam Kitab sejarah Cikundul yang ditulis oleh putranya sendiri yaitu Ajengan Ucep Abdullah bin KH Mahmud, KH Mahmud Pabuaran memiliki silsilah nasab yang bersambung kepada Eyang Dalem Aria Wirata Nudatar Cikundul Cianjur, seorang Aulia dan bupati pertama Cianjur yang makam nya tidak pernah sepi dari penziarah , dan juga memiliki silsilah nasab yang bersambung ke Mataram.

Berikut silsilahnya:
• Mama KH Mahmud > Mama KH Romli Pabuaran > Rd Muhammad Idzhar Kebon Kawung > Rd Nur Zahid > Rd Ilham/Alisam Kebon Kawung > Rd Natamanggala > Rd Sumadiraksa > Rd Rangga Jajareja > Rd Karanggan > Eyang dalem Aria Wirata Nudatar .
• Mama KH Mahmud > Mama KH Romli Pabuara > Rd Muhammad Idzhar Kebon Kawung > Nyai Rd Nur Khimah > Rd Nuruddin > Rd Paraja Panata > Rd Safataruddin > Mentri Marata Kusumah > Rd Ayyub > Temanggung Wijaya Kusumah > Adipati Sutajiwa > Eyang Dale. Megatsari Surya Kusumah Mataram.

Informasi yang saya dapatkan, KH Mahmud menimba ilmu kepada ulama-ulama Sukabumi dan luar Sukabumi, diantara: kepada KH Abdullah bin Husain Pabuaran. Setelah menimba ilmu lalu KH Mahmud mendirikan pondok pesantren yang bernama Sirājul Huda di kampung Pabuaran Wetan.

KH Mahmud wafat pada hari Kamis 17 Februari 1994/6 Romadhon 1414 di usai 82 tahun, dan yang mentalqin waktu itu ialah Abuya KH Abdullah Mukhtār pengasuh Pondok Pesantren Annidzom Panjalu Sukabumi, beliau dimakamkan di komplek pemakaman pondok pesantren Sirajul Huda.

kitab ini berisi kumpulan Hadist – Hadist yang berkaitan dengan akhir zaman, dilengkapi dengan terjemah dan penjelasan menggunakan aksara Sunda pegon, Kitab ini berjumlah 10 Halaman, dan masih berupa tulisan tangan KH Mahmud sendiri, namun tidak terdapat titimangsa kapan selesai kitab ini ditulis.

kitab ini di awali dengan hadist berikut :

لَا يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلَّا وَالَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ . هرتينا والله أعلم : موؤال داتاڠ كا مرانيه كابيه هيجي زمان أڠيڠ زمان ، أنو سڠڮسنا أيت زمان ، لويه ڮوريڠ تينيمباڠ أيت زمان . تڮسنا : زمان أينا أيت لويه ڮوريڠ تينيمباڠ زمان كماري ، زمان إسوكان أيت لويه ڮوريڠ تينيمباڠ زمان أينا ، جڠ زمان فڮيتو أيت لويه ڮوريڠ تينيمباڠ زمان إسوكان . ستروسنا أيت زمان بكي هارف بكي لويه ڮوريڠ ، پأيت أهلنا أيت زمان براڠ – براڠ أنو چومنتيل كان أڮاما ، كو سبب دي كوراڠن علم لنتران بؤة أهلنا أيت علم ، دي توڠتوة بيسا أوراڠ – أوراڠ ، سرتا هنت أيا ڮنتينا . اھ

Sesungguhnya tidak akan datang suatu zaman atas kalian, kecuali zaman setelahnya lebih buruk dari zaman sebelumnya.

KH Mahmud juga memberikan penjelasan atas hadist tersebut, bahwa zaman itu semakin lama akan semakin buruk, karena ilmu agama akan semakin berkurang dengan wafatnya para ulama. Sedangkan untuk mencari pengganti ulama itu akan sangat sulit.

Dari penjelasan tersubut, dapat kita pahami bahwa peran ulama dalam melestarikan ilmu agama itu sangat penting. Ketika ulama-ulama yang memiliki pengetahuan agung wafat, pengganti yang sepadan sulit ditemukan, yang bisa berdampak pada penurunan pemahaman agama di masyarakat. Maka, penting bagi kita untuk menghargai dan mendukung upaya pelestarian ilmu agama dari para ulama.

Penulis Enden Ahmad Muhiddin, LTN NU Kota Sukabumi

Cikondang, 25 November 2023

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button