Opini

Mendidik Bangsa Melalui Kepemimpinan : Sebuah Seruan Kepada Calon Pemimpin di Pilkada 2024

Mulyawan Safwandy Nugraha
Wakil Ketua PCNU Kota Sukabumi

Seiring mendekatnya Pilkada 2024, para calon pemimpin daerah dihadapkan pada tanggung jawab besar yang melampaui sekadar pengelolaan sumber daya dan infrastruktur; mereka juga bertanggung jawab atas pembinaan generasi muda. Hari Pendidikan Nasional, yang kita peringati setiap 2 Mei, menawarkan kesempatan yang ideal untuk merenungkan peran krusial yang harus diemban oleh para pemimpin ini dalam menentukan arah pendidikan anak bangsa.

 

Para pemimpin yang akan terpilih memiliki peluang emas untuk membentuk lingkungan pendidikan yang kondusif dan merancang kebijakan yang mendukung pengembangan karakter serta kompetensi anak-anak Indonesia. Fenomena perundungan di sekolah dan penyalahgunaan media sosial oleh remaja baru-baru ini menunjukkan urgensi yang lebih besar untuk program pendidikan yang komprehensif dan inklusif, yang tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa yang cerdas baik secara akademik maupun emosional.

Calon pemimpin di Pilkada 2024 harus mengusung visi pendidikan yang holistik, memastikan akses pendidikan yang merata untuk semua lapisan masyarakat, dan menanamkan nilai-nilai kewarganegaraan, keberagaman, serta toleransi untuk memperkuat dasar demokrasi kita. Selain itu, mereka perlu memprioritaskan pelatihan guru dan pengembangan kurikulum yang memasukkan pendidikan karakter sebagai elemen inti, serta meningkatkan keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan anak-anak. Pemahaman mendalam tentang peran dan kontribusi organisasi masyarakat seperti Nahdlatul Ulama dalam pendidikan dan kegiatan sosial akan sangat membantu dalam melaksanakan kebijakan ini secara efektif.

Dengan melihat contoh Nahdlatul Ulama, organisasi masyarakat terbesar yang memiliki jaringan pendidikan luas dan aktif dalam pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan kebutuhan pendidikan modern, para calon pemimpin bisa belajar bagaimana pendidikan karakter dapat ditegakkan melalui kerja sama yang erat dengan ormas-ormas tersebut.

Peran Nahdlatul Ulama dalam menyediakan pendidikan berkualitas, mempromosikan toleransi, dan melakukan advokasi kebijakan publik merupakan model yang bisa diadaptasi untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Para calon pemimpin harus memahami bahwa perubahan positif dalam pendidikan membutuhkan lebih dari sekadar visi; diperlukan tindakan nyata dan kerja sama yang luas antar semua pihak. Pilkada 2024 tidak hanya tentang memilih pemimpin yang dapat mengelola sumber daya, tetapi juga tentang memilih pemimpin yang mampu mendidik dan membina generasi penerus bangsa dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab.

Di Hari Pendidikan Nasional ini, pesan kepada para calon pemimpin adalah jelas: pemimpin yang baik adalah mereka yang mengerti bahwa pendidikan adalah fondasi keberhasilan bangsa. Dengan memperkuat sistem pendidikan kita dan memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pelajaran yang berharga tentang hidup dan kewarganegaraan, kita dapat mengharapkan generasi penerus yang tidak hanya siap menghadapi tantangan global, tetapi juga siap memimpin dengan kebijaksanaan dan keadilan. Kita perlu pemimpin yang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan karakter dan moral generasi mendatang.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button